Sabtu, 29 December 2012 00:00 Haluan Kepri
Disdikpora
Tpi Daftarkan ke Data Base
TANJUNGPINANG (HK) - Sebanyak 200 orang Guru Honor Tidak Tetap (GTT) tersebar di sekolah swasta dan negeri se Kota Tanjungpinang (Tpi) berpeluang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Tanjungpinang telah mendaftarkan GTT tersebut masuk dalam data base Pemko Tanjungpinang pada tahun ini.
TANJUNGPINANG (HK) - Sebanyak 200 orang Guru Honor Tidak Tetap (GTT) tersebar di sekolah swasta dan negeri se Kota Tanjungpinang (Tpi) berpeluang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Tanjungpinang telah mendaftarkan GTT tersebut masuk dalam data base Pemko Tanjungpinang pada tahun ini.
"Langkah
dan perjuangan yang kita lakukan ini merupakan komitmen kita didalam
mensejahterakan GTT tersebut agar nama mereka masuk ke data base secara resmi,
serta peluang diangkat menjadi PNS sangat lebar nanti. Maka itu, kami
mengharapkan 200 GTT ini, dapat terus berbenah diri guna mengembangkan SDM nya
untuk mengabdi menjadi tenaga pendidik yang handal dan berkompeten,"
ungkap Kepala Disdikpora Kota Tanjungpinang Syafrial Evi, Kamis (27/12) lalu.
Disebutkan, total keseluruhan GTT di Kota Tanjungpinang saat ini mencapai angka 1.000 orang lebih. Banyaknya GTT tersebut, dikarenakan, dahulu adanya kebijakan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri membantu memberikan insentif kepada GTT tersebut. Namun, saat ini, Kota Tanjungpinang telah mengambil alih dan insentif pembayaran buat GTT ini diambil dari potongan penurunan tunjangan eselon di Pemko Tanjungpinang, serta sampai saat ini mereka masih dipakai.
"GTT per orangnya memperoleh bayaran sebesar Rp750 ribu untuk tenaga pendidik di negeri dan Rp300 ribu untuk tenaga pendidik di sekolah swasta. Tingkat pendidikan GTT ini beragam, ada SMA, SMEA dan S1, akan tetapi bukan jurusan guru dan awalnya mereka mau bekerja menjadi GTT. Makanya mereka tidak menuntut banyak asalnya ada pekerjaan. Maka itu, agar status mereka ini jelas, kita adakan uji kompetensi, ketemulah hanya 200 GTT yang kita nilai layak dan sudah kita input ke data base resmi," terang Evi.
Pemko Tanjungpinang sendiri, kata Evi, tidak diperkenankan mengangkat tenaga honor guru. Oleh sebab itu, tidak ada pengangkatan guru baru ditahun ini. Apabila ada tenaga pendidik atau GTT diangkat berdasarkan kebijakan kepala sekolah dan kepala dinas, itu tidak akan diperhatikan, karena tidak sesuai dengan sistem perekrutan tenaga pendidik di pemerintah.
Sementara untuk tahun 2013 mendatang, kata Evi, pihaknya akan mengupayakan paling tidak sebanyak 100 GTT kembali akan dimasukkan ke dalam data base lagi. Akan tetapi, pemerintah tentunya tidak gegabah dan melihat kompetensi pendidikan dan kualitas tenaga pendidik atau GTT tersebut.
"Secara resmi belum ada guru honor diangkat menjadi pegawai tetap, apalagi melalui kebijakan sekolah. Namun demikian, kalau sudah resmi dan terdaftar di data base akan mudah nantinya. Jadi benar-benarlah menjadi tenaga pendidik yang handal dan masuk melalui proses rekrutmen resmi dan tidak masuk pintu belakang, karena tidak akan diperhatikan dan statusnya tidak akan jelas," kata Evi lagi.(Yan)
Disebutkan, total keseluruhan GTT di Kota Tanjungpinang saat ini mencapai angka 1.000 orang lebih. Banyaknya GTT tersebut, dikarenakan, dahulu adanya kebijakan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri membantu memberikan insentif kepada GTT tersebut. Namun, saat ini, Kota Tanjungpinang telah mengambil alih dan insentif pembayaran buat GTT ini diambil dari potongan penurunan tunjangan eselon di Pemko Tanjungpinang, serta sampai saat ini mereka masih dipakai.
"GTT per orangnya memperoleh bayaran sebesar Rp750 ribu untuk tenaga pendidik di negeri dan Rp300 ribu untuk tenaga pendidik di sekolah swasta. Tingkat pendidikan GTT ini beragam, ada SMA, SMEA dan S1, akan tetapi bukan jurusan guru dan awalnya mereka mau bekerja menjadi GTT. Makanya mereka tidak menuntut banyak asalnya ada pekerjaan. Maka itu, agar status mereka ini jelas, kita adakan uji kompetensi, ketemulah hanya 200 GTT yang kita nilai layak dan sudah kita input ke data base resmi," terang Evi.
Pemko Tanjungpinang sendiri, kata Evi, tidak diperkenankan mengangkat tenaga honor guru. Oleh sebab itu, tidak ada pengangkatan guru baru ditahun ini. Apabila ada tenaga pendidik atau GTT diangkat berdasarkan kebijakan kepala sekolah dan kepala dinas, itu tidak akan diperhatikan, karena tidak sesuai dengan sistem perekrutan tenaga pendidik di pemerintah.
Sementara untuk tahun 2013 mendatang, kata Evi, pihaknya akan mengupayakan paling tidak sebanyak 100 GTT kembali akan dimasukkan ke dalam data base lagi. Akan tetapi, pemerintah tentunya tidak gegabah dan melihat kompetensi pendidikan dan kualitas tenaga pendidik atau GTT tersebut.
"Secara resmi belum ada guru honor diangkat menjadi pegawai tetap, apalagi melalui kebijakan sekolah. Namun demikian, kalau sudah resmi dan terdaftar di data base akan mudah nantinya. Jadi benar-benarlah menjadi tenaga pendidik yang handal dan masuk melalui proses rekrutmen resmi dan tidak masuk pintu belakang, karena tidak akan diperhatikan dan statusnya tidak akan jelas," kata Evi lagi.(Yan)