Media Komunikasi, Kreasi untuk Prestasi (e-mail : syafrialevims@gmail.com)
Rabu, 21 Desember 2011
Minggu, 14 Agustus 2011
Repotnya jadi Guru Profesional ( Bag.1)
Guru professional itu perlu dalam upaya peningkatan mutu pendidikan . Profesional berarti sesuai dengan kompetensi dan kemampuan. Bila sudah dipenuhi persyaratan maka sebagai sebuah pengakuan kepada guru memperoleh sertifikasi pendidik sebagai pembuktian atas profesionalitas seorang guru. Untuk itu seorang guru berhak memperoleh tunjangan profesi sebesar gaji pokok setiap bulannya.
Penghasilan bulanan guru bersertifikasi sebesar dua kali gaji pokok jelas menarik, secara hitungan kasar gaji pokok terendah perbulan adalah Rp. 2.654.000 , dengan adanya sertifikasi akan memperoleh setiap bulannya sekitar Rp. 5.308.000,-. Jumlah tersebut tentunya semakin naik sejalan dengan kenaikan jabatan fungsional guru. Tertarik jadi guru …? Dilihat pada penghasilan mungkin ya!! Tapi tunggu dulu persyaratannya banyaknya ya ampun, repot, nylimet, menyita waktu dan pikiran. Untuk memperoleh sertifikasi guru persyaratannya pendidikan formal harus jebolan dan memperoleh ijazah S1 atau D-IV kependidikan atau pendidikan profesi guru. Jika nasib baik diterima sebagai CPNS wajib mengikuti program induksi dan pra-jabatan selama 1 – 2 tahun . Bila lulus berhak menyandang jabatan sebagai “Guru Pertama ( IIIa)” .Itupun diperoleh jika telah mencapai jumlah kredit yang ditetapkan.
Dulu sebelum sertifikasi diwajibkan bagi seorang guru, ada 13 jabatan fungsional guru dengan pangkat terendah golongan Iia., sekarang hanya ada 4 jabatan yang tersedia bagi guru PNS dengan pangkat minimal golongan IIIa
Ibarat melangkah, itu baru langkah awal atau langkah pertama, langkah kedua bersiaplah dengan langkah tegap untuk sebuah pengakuan professional menuju proses sertifikasi bersiaplah dengan mengumpulkan portofolio yang merekam jejak professional guru yang telah dilakoni seseuai dengan arahan yang ditetapkan pada pedoman, peraturan yang telah ditetapkan antara lain wajib mengajar sesuai kompetensinya paling sedikit 24 jam tatap muka , sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam seminggu bagi guru, dan khusus guru konseling paling sedikit 150 peserta didik dalam setahun. Wajib mengajar 24 jam seminggu mudah diperoleh bagi guru-guru kelas, maupun guru bidang study eksakta seperti matematika, kimia, pisika, biologi ,IPA serta guru penjas dan konseling yang jumlahnya masih kurang. Tetapi bagi guru bidang study yang jumlahnya berlebih akan sulit memperoleh jam wajib mengajar tersebut.
Portofolio merupakan rekam jejak pengakuan terhadap pengalaman professional guru yang terhimpun dalam kumpulan dokumen yang mendeskripsikan : (a) kualifikasi akademik ; (b) diklat ; (c) pengalaman mengajar; (d) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ; (e) penilaian dari atasan dan pengawas ; (f) prestasi akdemik ; (g) karya pengembangan profesi; (h) keikutsertaan dalam forum ilmiah; (i) pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial dan ; (j) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Jika guru tidak siap untuk penilaian protofolio, atau tidak lulus penilaian protofolio masih ada alternatif lain ikut saja pendidikan latihan profesi guru , atau bila tidak silakan lanjut ke S2 atau S3 pada bidang study yang di ampunya. Bila semua tidak bisa,. Ya sudah nasib badan, mau apa lagi?
Kalau sertifikasi sudah diperoleh , jangan puas dulu, pulihkan kesehatan dan kekuatan untuk menyusun langkah ketiga persiapkan diri untuk kenaikan pangkat jabatan fungsional guru dengan usaha dan upaya untuk mengumpulkan angka-angka kredit yang dipatok dengan persyaratan-persyaratan yang aduhai….repotnya .Panjangnya jalan yang ditempuh, kaki yang dilangkah, tangan yang diayun, karena waktu tak pernah menunggu. Masih adakah energi yang tersisa untuk peserta didik ?. Dalam rancangan atau teorinya jelas fokusnya memang peserta didik. Hanya saja mampukah seorang guru membagi waktu dan upaya antara peningkatan mutu dan ketrampilan peserta didik berbarengan dengan peningkatan dan pengembangan keprofesian dalam pengembangan karier sepanjang masa baktinya. Mudah-mudahan mampu !!!.
Lantas bagaimana dengan kondisi guru di Tanjungpinang..? Ada 1.672 guru yang berstatus PNS , dari jumlah tersebut selama 2 (dua) tahun hanya 494 guru yang lolos sertifikasi, dan yang sedang dalam proses sebanyak 323 guru. Sementara itu terdapat 213 guru yang kepangkatannya dibawah IIIa dengan latar belakang pendidikan SLTA , Diploma I,II dan III. Sertifikasi melalui penilaian portofolio bagi guru-guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D IV dapat dilakukan apabila sudah mencapai usia 50 tahun dengan pengalaman kerja selama 20 tahun. Alternatif lainya adalah melalui pendidikan dan latihan profesi guru , atau mengikuti pendidikan formal.
Guru Tidak Tetap lebih repot lagi . Berdasarkan data di Disdikpora Tanjungpinang tercatat 1.024 GTT, yang memenuhi klasifikasi akademik S1/D-IV kependidikan hanya 175 atau 17 % saja. Lantas 849 GTT “quo vadis …. bro…???.
Kembali kepangkal cerita, Kepada murid SDN 04 tersebut Walikota mengajukan pertanyaan terakhir . Siapa yang bercita-cita jadi Kadispora…?. Setelah saling berpandangan dan menoleh ke barisan guru-guru yang menyimpulkan senyum penuh makna. Satu persatu murid SD dengan gagah dan yakinnya setengah berteriak Saya buk.!!! . Walikotapun pamit didampingi oleh Kadispora dengan senyum sumringah. Alhamdulillah.
Selasa, 19 Juli 2011
Pengukuhan Dewan Pendidikan Kota Tanjungpinang 2011-2016
komando Sdr.Zamzami A Karim tokoh muda yang diharapkan akan dapat menjadi mitra kerja pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Tanjungpinang kedepan.
Lengkap sudah. tinggal atur barisan, jalan seiiring , agar barisan serasi indah dipandang , tinggi badan bisa sama, boleh juga yang tinggi didepan atau dibelakang sesuai aturan. (maklum lagi demam gerak jalan).
Aturan awalnya tentunya UU Nomor 30/2003 tentang Sisdiknas pasal 56. Diperjelas pada pasal 192 PP Nomor 17/2010 yang menyebutkan bahwa " Dewan Pendidikan berfungsi dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota”.
Pada pasal yang sama juga diatur tugasnya yaitu :”Dewan Pendidikan bertugas menghimpun, menganalisis, dan memberikan rekomendasi kepada Menteri, gubernur, bupati/walikota terhadap keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan”. Dalam ayat lain disebutkan bahwa ”Dewan Pendidikan melaporkan pelaksanaan tugas kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik, laman, pertemuam, dan/atau bentuk lain sejenis sebagai pertanggungjawaban publik”.
Berikutnya di pasal 199 disebutkan : ”Pengawasan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah”
Singkat cerita, Dewan Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan melaksanakan tiga peran yaitu :
- Memberikan Pertimbangan (Advisory Agency)
- Memberikan arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, (Suporting Agency)
- Melakukan pengawasan pendidikan, (Controlling Agency)
Minggu, 17 Juli 2011
Senin, 04 Juli 2011
Pelaksanaa UN Paket A,B dan C Tahun 2011 Kota Tanjungpinang
- Paket A diikuti 28 peserta semuanya berasal dari PKBM dilaksanakan di dua lokasi yaitu SDN 005 Kampung Bugis dan PKBM FCA
- Paket B diikuti 387 peserta terdiri dari 70 peserta PKBM dan 317 peserta gagal ujian nasional , dilaksanakan di 5 lokasi yaitu ; SDN 005 Kp.Bugis, SMPN 11, SMPS Hangtuah, SMPN 2 dan SMPN 12.
- Paket C diikuti 215 peserta diantaranya 130 peserta dari PKBM , dan 85 peserta berasal dari siswa gagal UN 2011. Dilaksanakan di SMPN 1 Tanjungpinang.
Rabu, 15 Juni 2011
Menyingkap Tabir, Menyatukan Rasa. ( Capaian UN 2011 Tanjungpinang)
Karena masih ada yang harus dilakukan untuk upaya peningkatan mutu pendidikan di Kota Tanjungpinang , diharapkan data capaian hasil UN 2010/2011 dijadikan sebagai dasar menyusun program kegiatan pendidikan sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Tentunya perlu dukungan semua pihak, terutama dari pihak legislatif mudah-mudahan mutu pendidikan akan lebih baik .Amin
Data selengkapnya klik dibawah ini
Capaian UN 2010/2011 Kota Tanjungpinang
Selasa, 14 Juni 2011
Jum'at tgl 17 Juni 2011 , Pengumuman Kelulusan SD/MI
Berbeda dengan hasil UN SMA/MA/SMK dan SMP/MTs yang lalu.Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan Nilai Akhir (NA) untuk kemudian ketentuan kelulusan peserta didik ditetapkan melalui mekanisme rapat dewan guru pada setiap satuan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh ketentuan yang berlaku.
Pengumuman kelulusan tanggal 17 Juni 2011 , Jadwal PSB dimulai tanggal 20 Juni 2011, berarti hanya satu hari kerja yang tersedia bagi satuan pendidikan SD/MI. sehingga tidak memungkinkan untuk menyiapkan Ijazah dan lampirannya. Dengan demikian untuk PSB dapat menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang dikeluarkan oleh masing-masing SD/MI, dan diharapkan Ijazah dan lampiran dapat diselesaikan pada pendaftaran ulang bagi peserta didik yang dinyatakan diterima disekolah (SMP/MTs) yang dituju.
Selasa, 07 Juni 2011
Jadwal dan Persyaratan PSB Tanjungpinang, 2011 - 2012
Hal-hal pokok yang dijadikan acuan adalah kuota setiap sekolah dan ketentuan khusus setiap bagi setiap sekolah untuk menerima 30% dari kuota masing-masing untuk peserta didik dari keluarga kurang mampu dilingkungannya, siswa berpotensi/beprestasi (non akademik) , serta peserta didik yang berdemosili disekitar sekolah.
- Jadwal PSB 2011-2012
------------- Pendaftaran tanggal.... : 20 s/d.22 Juni 2011
------------- Seleksi tanggal...............: 23 s/d 24 Juni 2011
-------------Pengumuman tanggal....: 25 Juni 2011
2. Gelombang I
-------------Pendaftaran tanggal.......: 27 Juni s/d 2 Juli 2011
-------------Pengumuman tanggal....: 4 Juli 2011
-------------Pendaftaran Ulang ........: 5 s/d 7 Juli 2011
3. Gelombang II ( bagi sekolah yang belum terpenuhi kuota)
-------------Pendaftaran tanggal .....: 6 s/d 7 Juli 2011
-------------Pengumuman tanggal....: 8 Juli 2011
-------------Pendaftaran Ulang .........: 9 Juli 2011
4. Pelaksanaan MOS tanggal 11 s/d 13 Juli 2011
5. Sosialisasi/Persyaratan PSB dapat dilihat:
>>> a.Seluruh sekolah yang melaksanakan PSB (kecuali sekolah RSBI)
>>> b.Kantor kelurahan se Kota Tanjungpinang.
Selengkapnya silakan klik dibawah ini
PSB 2011-2012
Senin, 06 Juni 2011
Daya Tampung Siswa 2011-2012 Tajungpinang , Cukup
Persoalan yang krusial yang menyertai setiap kegiatan PSB adalah masalah "pilihan", "pemerataan" dan "penyebaran". Tentang "pilihan" Tentu setiap orangtua/siswa menginginkan pendidikan yang bermutu, biaya murah dan dalam lokasi yang tidak jauh dari rumah. atau setidak-tidaknya pendidikan bermutu dan biaya murah. Pendidikan yang bermutu selalu dikaitkan dengan sekolah favorit yang jumlah dan kapasitasnya terbatas. Sedangkan pemerataan terkendala pada penyebaran lokasi sekolah yang lokasinya lebih banyak berada di Kecamatan Tanjungpinang Barat Kecamatan Bukit Bestari, dan Kecamatan Kota. Sedangkan Kecamatan Tanjungpinang Timur masih memerlukan tambahan SD baru, RKB SMP dan belum ada SMA.
Daya tampung untuk semua jenjang pendidikan di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut:
- SD/MI Daya Tampung 4.032 siswa
--a. SD Negeri : 10 Sekolah 19 kelas dengan daya tampung 532 Siswa
--b. SD Swasta: 2 Sekolah 2 kelas dengan daya tampung 56 siswa
2, Kecamatan Tanjungpinang Barat daya tampung 868 siswa
--a. SD Negeri : 13 Sekolah 26 kelas dengan daya tampung 728 siswa
--b. SD Swasta: 3 Sekolah 4 kelas dengan daya tampung 112 siswa
--c. MI Swasta: 1 Sekolah 1 kelas dengan daya tampung 28 siswa.
3. Kecamatan Bukit Bestari daya tampung 1.316 siswa
--a. SD Negeri : 16 Sekolah 35 kelas dengan daya tampung 980 siswa
--b. SD Swasta: 2 Sekolah 8 kelas dengan daya tampung 224 siswa
--c. MIN/MIS : 2 sekolah 4 kelas dengan daya tampung 112 siswa.
4. Kecamatan Tanjungpinang Timur daya tampung 1.260 siswa
--a. SD Negeri : 13 Sekolah 38 kelas dengan daya tampung 1.064 siswa
--b. SD Swasta: 4 Sekolah 7 kelas dengan daya tampung 196 siswa
- SMP/MTs Daya tampung 3.136 Siswa , Lulusan SD/MI 2010/2011 (Perkiraan) 3.071 siswa
2. SMP Swasta: 10 Sekolah 23 kelas dengan daya tampung 736 siswa
3. MTsN/S : 2 sekolah 5 kelas dengan daya tampung 160 siswa
- SMA/MA/SMK Daya tampung 3.156 siswa, Lulusan SMP/MI 2010/2011 sebanyak 2.672 siswa
2.SMA Swasta : 4 Sekolah 8 kelas dengan daya tampung 252 siswa
3.MAN/Swasta 2 Sekolah 6 kelas dengan daya tampung 216 siswa
4.SMK Negeri : 4 Sekolah 29 kelas dengan daya tampung 928 siswa
5.SMK Swasta: 6 Sekolah 19 kelas dengan daya tampung 636 siswa
Jadwal PSB untuk semua jenjang pendidikan kecuali sekolah RSBI direncanakan pada tanggal untuk siswa berprestasi, keluarga kurang mampu tanggal 20 s/d 22 Juni 2011. Umum tanggal 27 Juni s/d 2 Juli 2011.
Jumat, 03 Juni 2011
Sabtu 4 Juni 2011 Kelulusan SMP/Mts diumumkan serentak.
Tingkat kelulusan menurut NA Ujiam Nasional 2011 tingkat SMP/MTs Kota Tanjungpinang hampir sama dengan prediksi saya terdahulu. Memang hasil evaluasi sebelum UN terhadap SMP/MTs se Kota Tanjungpinang, ada keraguan dan kekhawatiran untuk mematok prediksi kelulusan yang mampu dicapai SMP/MTs, karena khawatir akan mengendurkan upaya dari guru-guru bidang study maka prediksi saya adalah "diatas" 90 %, Kata "diatas" itulah saya ragukan dapat dicapai.
Beberapa alasan yang tidak mungkin prediksi kelulusan lebih dari 90 % adalah.
- Tingkat Kelulusan 2009/2010 SMP 55,57% , MTs 37,91%2.
- Hasil evaluasi Tray Out SMP 86,25% , MTs 66,56%
- Rata-rata nilai rapor dan nilai sekolah yang dikirim untuk unsur penjumlah nilai akhir bersama dengan nilai UN, masih terdapat nilai kritis bebas dari rekayasa. Sehingga daftar NA yang diterima pada UN 2011 tidak terdapat nilai yang menyolok antara nilai Ujian Nasional (UN) dengan Nilai Sekolah (NS).
Hasil Nilai Akhir UN 2010/2011
Hasil sementara yang diserahkan kepada satuan pendidikan (SMP/MTs) se Kota Tanjungpinang dirinci sebagai berikut:
- SMP Jumlah Peserta 2.828 Siswa Lulus 2.529 (89,43%) Tidak Lulus 299 Siswa (10,57%)
- MTS Jumlah Peserta 165 Siswa, Lulus 143 (86,67%) Tidak Lulus 22 Siswa (13,33%)
Jila dilihat dari hasil tahun sebelumnya (2009-2010) terjadi kenaikan dari 46,74% menjadi 89,27 % atau naik sebesar 42,53%.
Hanya ada lima sekolah yang capaian kelulusan siswa 100% , Namun bila dilihat dari prestasi siswa untuk nilai tertinggi se provinsi Kepulauan Riau dari sepuluh besar terdapat 5 siswa dari Tanjungpinang yaitu:
1. Reza Trianto Peringkat I dari SMP Negeri 5 Tanjungpinang
2. S t e v e n Peringkat III dari SMP Negeri 5 Tanjungpinang
3. Vindy Ananda Reksaputri Peringkat IV dari SMP Negeri 4 Tanjungpinang
4. Laura Widha Putri Peringkat VI dari SMP Negeri 1 Tanjungpinang
5. Silvi Eka Putri Peringkat VI dari SMP Negeri 5 Tanjungpinang.
Perolehan nilai maksimal atau nilai 10 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris 13 Siswa, Metamatika sebanyak 5 siswa.
Jumat, 20 Mei 2011
Menunggu Hasil UN 2011 Tingkat SMP/MTs
Bagaimanapun hasilnya nanti. Penghargaan yang setulusnya kepada segenap satuan pendidikan, khususnya guru-guru bidang study yang telah berupaya semaksimal mungkin dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas siswa dengan selalu mengedepan tanggungjawab dan menjunjung tinggi kejujuran , karena pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai jembatan ketingkat pendidikan yang lebih tinggi. bukan tujuan akhir.
Prediksi tingkat kelulusan berdasarkan evaluasi TO jika tingkat SMA/MA/SMK adalah 95 - 97 % , Alhamdullilah tercapai 96,43% . Sedangkan prediksi kelulusan untuk SMP/MTs diperkirakan diatas 90% . Namun jika melihat aktivitas belajar dan mengajar mendekati UN semakin gencar tidak mustahil capaian nantinya bisa melampaui 98% . Insya Allah.
Segera setelah nilai diumumkan dan diterima , perlu untuk kembali dievaluasi untuk dijadikan bahan perbaikan untuk menentukan langkah-langkah menetapkan kebijakan selanjutnya. Sambil menunggu kita berharap agar kondisi pengumuman UN SMA/MA/SMK tidak terulang lagi yang dilakukan terburu-buru dan tidak akurat sehingga menyebabkan terlanjurnya munculnya opini yang dunia pendidikan kota Tanjungpinang kembali tersudutkan. Sebaiknya kembalikan kepada peraturan/ketentuan yang ada, bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh rapat dewan guru pada setiap satuan pendidikan. Dengan demikian lebih afdol bila pengumuman dimedia massa dilakukan setelah setiap satuan pendidikan menetapkan kelulusannya.
Rabu, 18 Mei 2011
Sabtu, 14 Mei 2011
Hasil UN SMA/MA/SMK 2011 adalah 96,43% (90,96 = ????)
Terlepas dari pembelaan diri. Yang sangat mengusik dan menimbulkan tanda tanya adalah apakah data tersebut tidak terlalu dini untuk dipublikasikan dan apakah data-data tersebut sudah dihitung dengan benar. Benarkan persentase kelulusan SMA/MA/SMK Kota Tanjungpinang 90,96 %. dan yang tak lulus sebanyak 107 atau 109 siswa.? . Pertanyaan itulah yang menggelitik untuk saya coba menghitung kembali dari dokumen yang sama dari sumber yang sama.
1. Jika yang Lulus 2.606, Tidak Lulus 109 , Tingkat Kelulusan 90,96%
Maka artinya :
**. Peserta adalah 2.606 + 109 = 2.715 siswa. dan Jika yang Lulus 90,96 % berarti yang tidak lulus adalah 9,04% atau 245 Siswa ???? (bukan 109 atau 107 siswa)
b. Jika yang tidak lulus adalah 109 :
Maka berarti :
Persentase Kelulusan adalah : ( x % X 2.715=109 Siswa Berarti x = 4,01 % Maka % tase kelulusan adalah 95,99% ( bukan 90,96%)
Tingkat Kelulusan Siswa SMA/MA/SMK Tanjungpinang 2011 adalah 96,43%
Setelah menghitung ulang tingkat kelulusan siswa diperoleh data sebagai berikut:
SMA/MA
Jumlah Peserta sebanyak 1.456 Siswa Lulus 1.367 Siswa atau 93,89% Tidak Lulus 89 Siswa
SMK
Jumlah Peserta sebanyak 1.259 Siswa Lulus 1.251 Siswa atau 99,36% Tidak Lulus 8 Siswa
Sehingga Jumlah Siswa SMA/MA/SMK adalah 2.715 Siswa Lulus sebanyak 2.618 atau 96,43 % .Siswa Tidak Lulus 97 siswa atau 3,57%.
Tingkat kelulusan 100%
- SMA Negeri 1
- SMK Negeri 1
- SMK Negeri 2
- SMK Pembangunan
- SMK Indra Sakti
- SMK Raja Haji
- SMK Engku Putri
- SMA Santa Maria
- SMA Pelita Nusantara
- SMK Pelita Nusantara.
Peringkat SMA/MA
-. Shelly dari SMA Negeri I Tanjungpinang Peringkat I
-. Ivone dari SMA Negeri I Tanjungpinang Peringkat 6
-. Juliati dari SMA Negeri I Tanjungpinang Peringkat 8
-. Wendijo dari SMA Negeri I Tanjungpinang Peringkat 10
Peringkat SMK
-. Irene dari SMK Negeri I Tanjungpinang Peringkat 9
-. Mariyanto dan Susanti dari SMK Negeri I Tanjungpinang Peringkat 10
Naik, Tapi bukan terendah
Itulah realitas yang perlu untuk disyukuri dan sekaligus hasil UN tersebut dapat dijadikan dorongan dan bahan evaluasi dan intropeksi bahwa masih sangat diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan terencana dan berkesinambungan , untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di Kota Tanjungpinang kedepan.
Disadari bahwa semua pihak sudah berupaya dan berusaha sedaya mampu dan telah memberikan yang terbaik. Hasilnya masih perlu untuk ditingkatkan. dan tahun UN 2011 telah mengalami peningkatan sekitar 7% dari tahun yang lalu, kendati masih berada dilevel 5 atau 6 .
Target telah dipatok 100 %, Prediksi kita adalah 95 s/d 97% Hasilnya adalah 96,43 %.
Selamat Bertugas untuk semua dan Apresiasi saya untuk semua pihak.
Data Tingkat Kelulusan Selanjutnya :
1. SMA Negeri 2 Peserta 288 Siswa , Lulus 287 Siswa (99,65%) Tidak Lulus 1 Siswa
2. SMA Negeri 3 Peserta 138 Siswa, Lulus 128 Siswa (92,75%) Tidak Lulus 10 Siswa
3. SMA Negeri 4 Peserta 248 Siswa, Lulus 239 Siswa (96,37%) Tidak Lulus 9 Siswa
4. SMA Negeri 5 Peserta 181 Siswa, Lulus 168 Siswa (92,82) Tidak Lulus 13 Siswa
5. SMA Negeri 6 Peserta 76 Siswa, Lulus 51 Siswa (67,11%) Tidak Lulus 25 Siswa.
6. MAN Peserta 113 Siswa, Lulus 96 Siswa (84,96%), Tidak Lulus 17 Siswa
7. SMA Muhammadiyah Peserta 15 Siswa, Lulus 14 Siswa (93,33%), Tidak Lulus 1 Siswa
8. SMA PGRI Peserta 27 Siswa, Lulus 17 Siswa (62,96%), Tidak Lulus 10 Siswa
9. MAMU Peseta 15 Siswa, Lulus 12 Siswa (80%), Tidak Lulus 3 Siswa
11.SMK Negeri 3 Peserta 232 Siswa, Lulus 226 Siswa (97,41), Tidak Lulus 6 Siswa
12.SMK Negeri 4 Peserta 88 Siswa, Lulus 87 Siswa (98,86%) Tidak Lulus 1 Siswa
13.SMK Maritim Peserta 8 Siswa, Lulus 7 Siswa (87,50%) Tidak Lulus 1 Siswa.
Sabtu, 07 Mei 2011
Dua Jenis Guru.
Di Hari Pendidikan lalu, saya bertemu dua jenis guru. Guru pertama adalah guru kognitif, sedangkan guru kedua adalah guru kreatif. Guru kognitif sangat berpengetahuan.Mereka hafal segala macam rumus, banyak bicara, banyak memberi nasihat, sayangnya sedikit sekali mendengarkan.
Sebaliknya, guru kreatif lebihbanyaktersenyum,namun tangan dan badannya bergerak aktif. Setiap kali diajak bicara dia mulai dengan mendengarkan, dan saat menjelaskan sesuatu, dia selalu mencari alat peraga.Entah itu tutup pulpen, botol plastik air mineral,kertas lipat,lidi,atau apa saja. Lantaran jumlahnya hanya sedikit, guru kreatif jarang diberi kesempatan berbicara. Dia tenggelam di antara puluhan guru kognitif yang bicaranya selalu melebar ke mana-mana. Mungkin karena guru kognitif tahu banyak, sedangkan guru kreatif berbuatnya lebih banyak.
Guru Kognitif
Guru kognitif hanya mengajar dengan mulutnya.Dia berbicara panjang lebar di depan siswa dengan menggunakan alat tulis. Guru-guru ini biasanya sangat bangga dengan murid-murid yang mendapat nilai tinggi. Guru ini juga bangga kepada siswanya yang disiplin belajar, rambutnya dipotong rapi, bajunya dimasukkan ke dalam celana atau rok, dan hafal semua yang dia ajarkan. Bagi guru-guru kognitif, pusat pembelajaran ada di kepala manusia, yaitu brain memory.Asumsinya, semakin banyak yang diketahui seseorang, semakin pintarlah orang itu.
Dan semakin pintar akan membuat seseorang memiliki masa depan yang lebih baik. Guru kognitif adalah guruguru yang sangat berdisiplin. Mereka sangat memegang aturan, atau meminjam istilah para birokrat (PNS),sangat patuh pada ”tupoksi”.Saya sering menyebut mereka sebagai guru kurikulum. Kalau di silabus tertulis buku yang diajarkan adalah buku ”x” dan babbab yang diberikan adalah bab satu sampai dua belas,mereka akan mengejarnya persis seperti itu sampai tuntas.
Karena ujian masuk perguruan tinggi adalah ujian rumus, guru-guru kognitif ini adalah kebanggaan bagi anakanak yang lolos masuk di kampus-kampus favorit.Kalau sekarang, mereka adalah kebanggaan bagi siswa-siswa peserta UN. Sayangnya, sekarang banyak ditemukan anak-anak yang cerdas secara kognitif sulit menemukan ”pintu” bagi masa depannya.Anak-anak ini tidak terlatih menembus barikade masa depan yang penuh rintangan, lebih dinamis ketimbang di masa lalu, kaya dengan persaingan, dan tahan banting.
Saya sering menyebut anakanak produk guru kognitif ini ibarat kereta api Jabodetabek yang hanya berjalan lebih cepat daripada kendaraan lain karena jalannya diproteksi,bebas rintangan. Beda benar dengan kereta supercepat Shinkanzen yang memang cepat. Yang satu hanya menaruh lokomotif di kepalanya,sedangkan yang satunya lagi, selain di kepala, lokomotif ada di atas seluruh roda besi dan relnya.
Guru Kreatif
Ini guru yang sering kali dianggap aneh di belantara guru-guru kognitif.Sudah jumlahnya sedikit, mereka sering kali kurang peduli dengan tupoksi dan silabus. Mereka biasanya juga sangat toleran terhadap perbedaan dan cara berpakaian siswa. Tetapi, mereka sebenarnya guru yang bisa mempersiapkan masa depan anak-anak didiknya.Mereka bukan sibuk mengisi kepala anak-anaknya dengan rumus-rumus, melainkan membongkar anak-anak didik itu dari segala belenggu yang mengikat mereka.
Belenggu- belenggu itu bisa jadi ditanam oleh para guru, orang tua, dan tradisi seperti tampak jelas dalam membuat gambar (pemandangan, gunung dua buah, matahari di antara keduanya, awan, sawah, dan seterusnya). Atau belenggu-belenggu lain yang justru mengantarkan anak-anak pada perilaku-perilaku selfish, ego-centrism,merasa paling benar,sulit bergaul, mudah panik, mudah tersinggung, kurang berbagi, dan seterusnya.
Guru-guru ini mengajarkan life skills, bukan sekadar soft skills, apalagi hard skill. Berbeda dengan guru kognitif yang tak punya waktu berbicara tentang kehidupan, mereka justru bercerita tentang kehidupan (context) yang didiami anak didik. Namun, lebih dari itu, mereka aktif menggunakan segala macam alat peraga. Bagi mereka, memori tak hanya ada di kepala, tapi juga ada di seluruh tubuh manusia.
Memori manusia yang kedua ini dalam biologi dikenal sebagai myelin dan para neuroscientistmodern menemukan myelin adalah lokomotif penggerak (muscle memory). Di dalam ilmu manajemen, myelin adalah faktor pembentuk harta tak kelihatan (intangibles) yang sangat vital seperti gestures, bahasa tubuh, kepercayaan, empati, keterampilan,disiplin diri,dan seterusnya.
Saat bertemu guru-guru kognitif, saya sempat bertanya apakah mereka menggunakan alat-alat peraga yang disediakan di sekolah? Saya terkejut, hampir semua dari mereka bilang tidak perlu, semua sudah jelas ada di buku. Beberapa di antara mereka bahkan tidak tahu bahwa sekolah sudah menyediakan mikroskop dan alatalat bantu lainnya. Sebaliknya,guru-guru kreatif mengatakan: ”Kalau tidak ada alat peraga,kita akan buat sendiri dari limbah.
Kalau perlu, kita ajak siswa turun ke lapangan mengunjungi lapangan. Kalau tak bisa mendatangkan Bapak ke dalam kelas, kita ajak siswa ke rumah Bapak,”ujarnya. Saya tertegun. Seperti itulah guru-guru yang sering saya temui di negara-negara maju. Di negara-negara maju lebih banyak guru kreatif daripada guru kognitif. Mereka tak bisa mencetak juara Olimpiade Matematika atau Fisika,tetapi mereka mampu membuat generasi muda menjadi inovator, entrepreneur, dan CEO besar.
Mereka kreatif dan membukakan jalan menuju masa depan. Saat membuat disertasi di University of Illinois, para guru besar saya bukan memaksa saya membuat tesis apa yang mereka inginkan, melainkan mereka menggali dalam-dalam minat dan objektif masa depan saya. Sewaktu saya bertanya, mereka menjawab begini: ”Anda tidak memaksakan badan Anda pada baju kami, kami hanya membantu setiap orang untuk membuat bajunya sendiri yang sesuai dengan kebutuhannya.” Selamat merayakan Hari Pendidikan dan _jadilah guru yang mengantarkan kaum muda ke jendela masa depan mereka.
Kamis, 28 April 2011
Kesiapan SD/MI Kota Tanjungpinang menghadapi UN 2011
Tidak sebagaimana TO SLTP dan SLTA , TO SD menguji 5 mata pelajaran, yaitu 3 mata pelajaran UN Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA ditambah mata pelajaran PKN dan IPS . Untuk PKN dan IPS perolehan nilai rata-rata SD se Kota Tanjungpinang yaitu 6,0 dan 6,12.
Sebagaimana dijadwalkan sebanyak 3.071 siswa dari 65 SD/SDLB/MI akan mengikuti UN dimulai pada hari Selasa tanggal 10 Mei 2011 sampai dengan Kamis tanggal 12 Mei 2011. Harapan kita semoga memperoleh hasil yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Kamis, 21 April 2011
Senin (25/4-11) , 26 SMP/MTs Kota Tanjungpinang Mengikuti UN 2011
Kamis, 14 April 2011
2.731 Siswa Ikuti UN SMA/SMA-LB/SMK Tanjungpinang
Persiapan tehnis setakat ini telah hampir rampung. Sabtu (16 April 2011) naskah soal direncanakan sudah berada dan disimpan di Polresta Tanjungpinang, dan diditribusikan kesetiap sekolah setiap hari sebelum pelaksanaan ujian dimulai. Sedangkan persiapan final baik administrasi pelaksana/pengawas dan kondisi ruang ujian pada hari Sabtu tersebut sudah dapat diselesaikan.
Karena UN 2011 tidak ada ujian ulangan, Ujian Susulan diberikan bagi peserta yang pada saat UN Utama berhalangan karena sakit dan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan yang diagendakan pelaksanaannya pada tanggal 25 April s/d 28 April 2011.
Dengan tetap mengedepankan objektifitas dan kejujuran, akan dapat dijadikan barometer untuk mengukur pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar siswa, sekaligus untuk mampu memetakan pencapaian kompetensi lulusan sebagaimana yang diharapkan. Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif agar semua siswa dapat mengikuti ujian dengan hasil yang terbaik.
Jumlah Peserta :
SMA Negeri 1 Tpi.................. 247 Siswa
SMA Negeri 2 Tpi.................. 289 Siswa
SMA Negeri 3 Tpi.................. 140 Siswa
SMA Negeri 4 Tpi...................250 Siswa
SMA Negeri 5 Tpi.................. 182 Siswa
SMA Negeri 6 Tpi................... 76 Siswa
SMA S Muhamammadiyah............... 16 Siswa
SMA S PGRI......................... 27 Siswa
SMA S Santa Maria.................. 80 Siswa
SMA S Pelita Nusantara............. 28 Siswa
MAN Negeri Tpi.................... 113 Siswa
MAN S Miftahul Ulum................ 15 Siswa
SMALB Negeri Tpi.................... 4 Siswa
SMK Negeri 1 Tpi.................. 321 Siswa
SMK Negeri 2 Tpi.................. 187 Siswa
SMK Negeri 3 Tpi...................232 Siswa
SMK Negeri 4 Tpi................... 88 Siswa
SMK S Pembangunan................. 198 Siswa
SMK S Indra Sakti................. 100 Siswa
SMK S Raja Haji.................... 41 Siswa
SMK S Maritim....................... 8 Siswa
SMK S Engku Kelana................. 62 Siswa
SMK S Pelita Nusantara............. 27 Siswa
JUMLAH PESERTA SMA/MA/SMK...................... 2.731 Siswa
Sabtu, 09 April 2011
Rakor Persiapan UN SMA/MA/SMK Kota Tanjungpinang
Menarik untuk dicermati bahwa dari pemaparan hasil evaluasi dan diskusi tanya jawab, persoalan pokok yang sangat menonjol yang perlu untuk dibenahi adalah "pemerataan". Pemerataan kesempatan bagi seluruh guru bidang study untuk memperoleh pelatihan dan pendidikan, penyebaran guru yang berprestasi dan berdedikasi kesekolah-sekolah yang perlu dibina. dan pemerataan untuk semua sekolah dalam merekrut atau menerima siswa baru.
Untuk pemerataan kesempatan bagi guru bidang study untuk mengikuti diklat dan penempatan guru berprestasi dan berdedikasi ke sekolah-sekolah tertentu dapat dilaksanakan jika tersedia anggaran yang memadai, Namun bagi guru berprestasi dan berdedikasi perlu pertimbangan terhadap prestasi yang telah dicapainya, karena bagaimanapun prestasi itu punya "nilai" . Nilai yang sewajarnya untuk diberikan "reward" baik finansial maupun non finansial.
Kesempatan pemerataan menerima siswa baru (PSB), bagi masyarakat adalah soal "pilihan". Pilihan atas dasar "penilaian" . Penilaian tersebut identik dengan prestasi. Prestasi itu sendiri selalu muncul dari siswa terpilih. Nah..lho........Solusinya pemerataan mutu pendidikan, dan pembatasan daya tampung dll...dll...dll (segera dirembugkan)
Tentang optimisme peningkatan target kelulusan siswa, bertolak dari hasil TO, bila prediksi sebaran soal TO tidak meleset dari soal-soal UN, prediksi tersebut tidak mengada-ada dan apalagi siswa akan lebih serius menghadapi UN dibandingkan dengan menghadapi TO yang lalu.
Data kelulusan tahun yang lalu tingkat SMA/MA/SMK Ujian utama 79,69% Ujian ulangan 88,09 % . Prediksi tingkat kelulusan tahun 2010/2011 sekitar 95 - 97 %
Insya Allah
SEMS090411
Senin, 04 April 2011
Formula 40 : 60 UN Masih Dominan.
- Jika Nilai rata-rata rapor dan ujian sekolah = 6 Nilai UN paling rendah rata-rata 5,1
- Jika Nilai rata-rata rapor dan ujian sekolah = 6,5 Maka UN paling rendah rata-rata 4,8
- Jika Nilai rata-rata rapor dan ujian sekolah = 7 Maka UN paling rendah rata-rata 4,5
- Jika Nilai rata-rata rapor dan ujian sekolah = 7,5 Maka UN paling rendah rata-rata 4,25
- dst.
--------------------------------------------------------------------------SEMS.0404011
Sabtu, 02 April 2011
Prediksi UN dari TO SMA/MAN/SMK Tanjungpinang
Jika tray out yang telah dilaksanakan selama dua kali dijadikan sebagai barometer memprediksi hasil UN nantinya. Selama beberapa hari ini saya mempelototi setiap helai dan baris kertas nilai TO 1 dan TO 2 Kota Tanjungpinang. Hasilnya.....???
1. Kenaikan Nilai Rata-Rata TO 1 ke TO 2
Disemua SMA/MAN/SMK Kota Tanjungpinang mengalami kenaikan nilai rata-rata . Nilai rata-rata tertinggi adalah SMAN 1/IPS 7,03 , SMKN 1 6,88 dan SMAN1/IPA 6,71. Sedangkan nilai rata-rata terendah adalah 3,40.
2. Nilai Kritis Mata Pelajaran TO 2
Jika nilai dibawah 4 dianggap sebagai "nilai kritis" maka hasil yang diperoleh adalah :
- SMA/MAN - IPA , 42% Fisika, 25% Kimia, 21% Matematika, 6% Biologi, 4% Bahasa Inggris dan 1% Bahasa Indonesia.
- SMA/MAN - IPS , 46% Matematika, 24% Ekonomi, 23% Geografi, 15% Bahasa Inggris , 8% Sosiologi dan 5% Bahasa Indonesia
- SMK, 35% Matematika, 20% Bahasa Indonesia dan 1% Bahasa Inggris.
Bahasa Indonesia 67% Nilai Matematika, 21% Bahasa Indonesia dan 11% Nilai Bahasa Inggris.
Kamis, 24 Maret 2011
Bagaimana Guru Menyikapi UN?
Menjelang hajatan besar nasional bernama Ujian Nasional, di alam demokrasi adanya opini yang pro dan kontra sepertinya sudah membudaya. Ibarat masakan, UN menjadi kurang lezat bila tanpa bumbu “pro” dan “kontra”. Kalaupun otoritas yg berwenang sudah mencoba melakukan berbagai upaya perbaikan untuk pelaksanaan UN tahun berikutnya, kekurangannya yang lebih mengemuka dibanding kelebihannya. Bagaimana guru menyikapi UN?
Pertama, kalau ada siswa kita yang belum berhasil lulus karena UN tahun lalu, jadikan kebelumberhasilan siswa kita sebagai refleksi buat kinerja kita. Adakah yang salah dengan proses pembelajaran di kelas? Mungkinkah proses penilaian yang selama ini kita lakukan jauh dari standar? Ataukah rancangan pembelajaran yang disajikan selama ini tidak dikembangkan dengan baik, atau bahkan copy paste? Intinya, kebelumberhasilan siswa adalah kegelisahan kita. Kegelisahan kita diikuti dengan perilaku-perilaku positif terkait dengan tugas dan kewajiba kita sebagai guru. Apa itu? Perbaiki rancangan, perbaiki proses dan perbaiki penilaian. Hasil yang baik adalah buah dari proses yang baik. Walau ada sih, hasil baik dari proses yang curang he…he….he.
Kedua, jangan ciptakan suasana mencekam. “UN tinggal beberapa bulan kalian harus selalu konsentrasi belajar.” “Tahun ini tidak ada ujian ulang.” “Bagi yang tidak mau mengikuti tambahan jam, jangan berharap lulus.” Fakta-fakta seperti itulah yang menjadikan suasana UN mencekam. Suasana demikian menjadikan siswa tidak nyaman belajar, dan stres. Tidak adakah tuturan lain yang lebih menyejukkan sehingga berdampak positif pada siswa? “Anak-anakku tercinta, ujian nasional memang semakin mendekat. Bapak/ibu guru percaya kalian pasti sudah menyiapkan diri dengan belajar.” “Anak-anakku yang pintar, tahun ini memang tidak ada ujian ulang. Itu tidak terlalu penting karena dengan belajar serius kalian tidak membutuhkan itu.” Bukankah tuturan seperti itu mungkin bisa memancarkan energi dan sugesti positif pada siswa?
Ketiga, kalaupun tambahan jam pelajaran terasa masih diperlukan, lakukan dengan prosedur yang baik dan tidak berlebihan . Tambahan jam pelajaran setelah KBM, secara fisik dan psikis membebani siswa. Untuk itu sebelumnya perlu dilakukan pemetaan terhadap kebutuhan siswa yang memerlukan tambahan jam pelajaran. Berdasarkan hasil pemetaan akan diketahui siswa-siswa yang memerlukan tambahan jam, mapel apa, bagaimana penanganannya. Dengan demikian tambahan jam pelajaran tidak membebani tapi sebuah solusi.
Akhirnya, marilah kita menjadi guru yang pandai introspeksi, melakukan refleksi, dan bisa memberi solusi bukannya selalu memaki apalagi berbuat anarki.
Rabu, 23 Maret 2011
Kembali Kepangkal Jalan
Begitu beragam dan kompleksnya masalah pendidikan bukan hal yang mudah untuk dirunut mana yang harus didahulukan, mana yang dikemudiankan.dan mana yang perlu ditambah mana yang perlu disempurnakan. Bila berkutat pada "teori" akan dijumpai sebuah lingkaran yang kehilangan titik awalnya.
Kembali ke Pangkal Jalan.... yaitu guru (tenaga pendidik) , memulai memahami hakekatnya sebagai halifah Allah, mahluk sosial, sekaligus sebagai pribadi yang mempunyai hati nurani, kemauan, dan sekaligus punya kelemahan. Menyelesaikan masalah, bukan mencari-cari siapa yang salah. tetapi lebih baik apanya yang perlu dibenah. Inilah niat awal melangkah kedepan sebelum membenahi masalah dunia pendidikan di Kota Tanjungpinang yang sama-sama kita cintai ini.
Selamat berjuang Bapak/Ibu Guru dengan niat tulus ikhlas Insya Allah akan menjadi amal ibadah bagi kita semua. dan yakinlah bahwa tujuan kita untuk meningkatkan mutu pendidikan akan tercapai. Amin.